Ad-Dabbah (binatang bumi)

Posted on 19.11 by Shodiq Fajar Masruri

Ad-Dabbah (Binatang Bumi)

Di antara tanda Kiamat kubro –setelah pintu taubat ditutup dengan terbitnya matahari dari barat– adalah keluarnya binatang bumi yang lain dari biasanya, di mana ia bisa berbicara kepada manusia dan memilah-milah mana mukmin dan mana kafir untuk melengkapi maksud ditutupnya pintu taubat. Munculnya tanda ini sama dengan tanda-tanda yang lain berdasar kepada al-Qur’an dan sunnah.

Firman Allah, “Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82).

Muslim, Abu Dawud dan at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Zur’ah berkata, Ada tiga orang kaum muslimin yang duduk di sisi Marwan bin al-Hakam, mereka mendengarnya –sementara dia menyinggung tanda-tanda Kiamat– menyatakan bahwa Dajjal adalah tanda pertama yang muncul. Maka Abdullah bin Amru berkata, “Marwan tidak mengucapkan apa-apa, saya telah menghafal suatu hadits dari Rasulullah saw yang tidak aku lupakan sesudah aku mendengarnya dari beliau, beliau bersabda, ‘Tanda yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat dan munculnya binatang bumi kepada manusia di waktu Dhuha. Apa pun dari keduanya mendahului yang lain maka yang lain menyusul tidak lama kemudian’.”


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ سِتًّا الدَّجَّالَ، وَالدُّخَانَ، وَدَابَّةَ الأَرْضِ، وَطُلُوْعَ الشَمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَأَمْرَ العَامَّة، وَخُوَيِّصَةَ أَحَدِكُمْ.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Bersegeralah berbuat baik sebelum datangnya enam perkara: Dajjal, dukhan, binatang bumi, terbitnya matahari dari barat, Kiamat dan kematian salah seorang dari kalian.” (HR. Muslim)
materi referensi:
Dari Hudzaefah bin Usaid Al-Ghifari berkata, Rasulullah saw melewati kami, sementara kami sedang berbincang-bincang. Beliau bertanya, “Apa yang kalian perbincangkan?” Kami menjawab, “Kiamat.” Beliau bersabda, “Kiamat tidak datang sehingga kalian melihat sepuluh tanda sebelumnya: dukhan, Dajjal, binatang bumi, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga pembenaman: pembenaman di timur, pembenaman di barat dan pembenaman di jazirah Arab, dan yang terakhir adalah api yang menggiring manusia ke padang Mahsyar.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi).

Sifat Binatang Ini

Di antara sifat binatang yang dijadikan oleh Allah sebagai salah satu tanda Kiamat adalah bentuk dan perbuatannya yang lain dari biasanya, ia bisa berbicara dan berdialog dengan manusia dan dia memberi cap iman atau kufur kepada mereka.

Sebagaimana keterangan yang ada di dalam hadits Abu Umamah bahwa Rasulullah bersabda, “Binatang bumi itu keluar maka ia memberi cap kepada manusia di wajah mereka. Kemudian jumlah mereka meningkat sehingga seseorang membeli onta dia ditanya, ‘Dari siapa kamu membeli onta itu?’ Dia menjawab, ‘Dari salah seorang yang dicap wajahnya…’.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah nomor 322).

Keterangann lebih dari ini tentang sifat-sifat dan ciri-ciri binatang ini maka ia hanyalah perkakataan orang-orang tertentu yang perlu dibuktikan dengan hadits yang shahih dari Rasulullah saw, jika tidak maka cukuplah hadits shahih sebagai pemberi keterangan, selebihnya wallahu a'lam.

Binatang apakah ini? Banyak sekali pendapat tentangnya di mana satu sama lainnya saling berselisih. Para pengikut hawa nafsu berusaha membelokkan nash ke arah yang sesuai dengan akidah dan hawa nafsu mereka, maka ada yang mengatakan bahwa binatang ini adalah Ali bin Abu Thalib, bahwa dia akan kembali ke dunia dengan sifatnya. Ada yang mengatakan ia adalah ular yang berada di sumur Makkah. Ada yang mengatakan ia adalah Jassasah yang ada di laut Qalzam. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah anak onta Nabi Shalih, ketika induknya dibunuh ia kabur kemudian ada batu yang terbuka lalu dia masuk ke dalamnya, kemudian ia kembali tertutup maka anak onta ini berada di situ sampai akhirnya ia keluar dalam bentuk binatang ini. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah bibit penyakit. Dan masih banyak lagi pendapat-pendapat lain tetapi semua itu tidak berdasar kepada sandaran yang shahih bahkan tidak pula dhaif.

Syaikh Ahmad Muhammad Syakir dalam tahqiq Musnad Imam Ahmad berkata, “Ayat Al-Qur’an secara jelas mengatakan dengan bahasa Arab bahwa ia adalah “دابة ”, dan artinya jelas dan dikenal dalam bahasa Arab, tidak diperlukan ta’wil. Hadits telah menjelaskan perbuatannya. Dan banyak sekali hadits-hadits baik yang shahih atau lainnya yang menyatakan datangnya tanda Kiamat ini (binatang bumi) dan bahwa ia keluar di akhir zaman. Dan terdapat atsar-atsar yang menjelaskan sifatnya tetapi ia tidak dinisbatkan kepada Rasulullah saw sebagai penyampai dari Tuhannya dan penjelas bagi ayat-ayat kitabNya, maka tidak apa-apa apabila kita meninggalkannya. Silakan melihat –sebagai contoh– Tafsir Ibnu Katsir (6/305-310).

Akan tetapi sebagian orang di zaman ini yang menisbatkan diri mereka kepada Islam, di mana ucapan yang mungkar dan akal yang rusak menguasai mereka, mereka tidak ingin beriman kepada perkara ghaib, mereka hanya mau beriman kepada sesuatu yang riil yang telah digariskan oleh guru dan teladan mereka dari kalangan Eropa penyembah berhala, para pengikut madzhab permisif, yang membuang segala agama dan akhlak, mereka ini tidak bisa beriman kepada apa yang kita imani, mereka juga tidak bisa mengingkari secara jelas maka mereka kehilangan kontrol, kebingungan dan berpura-pura. Selanjutnya mereka menta’wilkannya, membelokkan ucapan dari makna asli yang sebenarnya berdasarkan bahasa Arab, mereka merubahnya sebagai rumus (teka-teki), hal itu karena pengingkaran yang bercokol di dalam jiwa mereka.

Lebih dari itu sebagian dari mereka menukil ta’wil dari seorang dari India yang dikenal dari kelompok yang menisbatkan dirinya kepada Islam, padahal ia adalah musuh utama Islam dan kaki-tangan para penjajah, musuh-musuh Islam. Lihatlah orang-orang seperti ini, dari sumber manakah mereka berkoar-koar? Dan berpijak kepada apa mereka bertindak? Neraka mana lagi yang mereka masuki? Semua itu karena mereka tidak meyakini ayat-ayat Allah.”

Apa itu Dajjal

Posted on 19.10 by Shodiq Fajar Masruri


Al-Dajjal (Arab: الدّجّال, al-dajjāl) ("Pembohong/penyamar") adalah satu bentuk jahat dalam eshatologi Islam, yang akan muncul sebelum Yawm al-Qiyamah (Hari Kebangkitan Semula). Dia seakan sama kepada Antichrist dalam Kristian.

"Dajjal" adalah kata Arab lazim, digunakan dalam kata "nabi palsu". Tetapi "Al-Dajjal", dengan rencana pasti, merujuk kepada "Si Penyamar", satu pembohong spesifik akhir-masa. Ia adalah layak untuk nota yakni istilah Al-Masih Ad-Dajjal (Bahasa Arab untuk "Si Masih Palsu") adalah terjemahan berkait dari istilah Syriak "Meshiha Deghala", dimana telah menjadi kosa kata lazim dari Timur Tengah selama lebih 400 tahun sebelum Al-Qur'an via Peshitta (dimana menggunakan istilah ini sebalik dari Greek "antichristos").

Sifat-sifat

Dajjal tidak disebut dalam Al-Qur'an, tetapi pelbagai hadith Sunah menghuraikan sifat-sifat ad-Dajjal, seperti berikut (dimana lazimnya dipercayai oleh Muslim):
Dia (Dajjal) adalah seorang pemuda yang rambutnya keriting, matanya menyembul keluar, menurut Rasulullah SAW seperti Abdul Uzza bin Qathan. "Hendaknya diantara kamu bertemu dengannya,hendaklah membaca permulaan surat Al-Kahfi"(Sabda Rasulullah SAW). Sesungguhnya ia keluar dari jalan antara Syam dan Irak kemudian merusak kanan kirinya.
Dia akan fizikalnya berbentuk cacat, dan akan buta pada mata kirinya. Mata kanannya akan berkini tetapi ia akan jadi gelap (hitam). Dalam sebilangan hadith dia dirujuk sebagai satu-mata. Dia akan menunggang keldai putih dimana setiap langkah akan dibentang sebatu, akan makan api dan menghembus asap, terbang atas tanah dan menyeberang laut.
Dia akan menipu para iman, mengajar mereka yakni Syurga ialah Neraka dan sebaliknya.
Huruf Arab "Kaf" "Faa" "Raa" (kafir, bermakna "kufur") akan muncul pada dahinya dan akan dibaca oleh Muslim sebenar samada mereka boleh baca ataupun tidak.
Dia boleh melihat dan mendengar pelbagai benda di banyak tempat pada masa yang sama.
Dia mempunyai kuasa untuk mengelirukan manusia.
Dia akan cuba meletakkan manusia pada takhta Tuhan.
Suatu hari pada musim kemarau, dia bakal menanya; adakah kau mahu api atau air? Jika anda memilih air itu bermakna yang anda minta adalah api, manakala jika anda minta api yang diberikan ialah air.
Dia akan mendakwa diri sebagai Tuhan dan akan menipu manusia dalam berfikir yakni dia telah bangun dari kematian. Salah satu orang khusus akan dia bunuh dan kemudian dia akan kini menghidupkan dia, sesudah itu Allah akan menghidupkan dia. Dia takkan mempunyai kuasa ini lagi. Pada sumber lain (menurut kepada siri Akhirat oleh Anwar al-Awlaki), seorang lelaki beriman akan datang dari Madinah terus ke Dajjal, berdiri pada atas Uhud, dan dengan beraninya mendakwa Dajjal adalah Dajjal. Dajjal kemudian akan menyoalnya: "Adakah anda akan percayakan saya (yakni sayalah tuhan) jika saya bunuh anda dan kemudian menghidupkan anda?". Dajjal akan melakukan sedemikian dan selepas penghidupannya lelaki beriman akan berkata bahawa dia semakin tidak percayakan kepada ketuhanan Dajjal.
Sesiapa yang menolak dan enggan percaya dengannya akan menderita kemarau dan kebuluran manakala sesiapa yang menerimanya akan hidup dalam kehidupan senang.
Sesetengah tradisi Islam mengaitkan yakni dia akan muncul pada Isfahan, dan dia akan membawa Yahudi Isfahan dan ramai bekas Muslim dan bekas Kristian menyokongnya.
Dia tidak berupaya memasuki Makkah atau Madinah
Imam Mahdi akan menentangnya dengan nama Islam.
Dia akan dibunuh oleh Nabi Isa a.s. (Jesus) dekat pagar Ludd, di mana Israel terdapat kini.

Perlindungan dari Dajjal

Nabi Muhammad s.a.w. mengingatkan para pengikutnya untuk membaca sepuluh ayat dari Surah Al-Kahfi sebagai perlindungan dari Dajjal. Baginda juga mengingatkan para pengikutnya untuk berdoa, "Ya Allah! Aku berlindung dengan-Mu dari musibah Dajjal." Baginda juga menyatakan terdapat tiada musibah yang lebih hebat daripada Dajjal sejak penciptaan Nabi Adam a.s. hingga Hari Kebangkitan

Tanda-tanda kiamat sudah datang

Posted on 16.38 by Shodiq Fajar Masruri

M Ihsan Tandjung : "Dajjal Akan Muncul Saat Kita Lupa"

Umur ummat Islam tinggal beberapa tahun lagi.

Kiamat akan segera tiba. Begitu tema yang sering diceramahkan muballigh muda, Muhammad Ihsan Arlansyah Tanjung (42). Tema Ma'rifatuz Zamaan atau Mengenal [tanda-tanda] Zaman itu disebarluaskan terus oleh Ihsan dengan "berpegang pada Al-Quran dan hadits-hadits shahih," tukasnya.

Salah satu contohnya adalah Al-Quran Surat Muhammad ayat 8, "Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Karena sesungguhnya telah datang syarat-syaratnya."

Sedangkan syarat atau tanda-tanda (kecil) kiamat di antaranya tercantum dalam Hadits Riwayat Muslim dari eUmar bin Khaththab Radhiallaahu 'anhu, yang diriwayatkan pula oleh Ahmad dari Ibnu Abbas. Bunyinya, "Apabila budak perempuan melahirkan tuannya, dan ketika penggembala kambing yang telanjang kaki serta kekurangan pakaian tinggal di gedung-gedung tinggi.."

Apakah fenomena di atas sudah terjadi saat ini? "Sekarang ini, anak yang kurang ajar dan suka ngatur orangtua tidak cuma ada di Barat. Di negeri kita yang mayoritas Muslim pun terjadi, anak menyuruh ibunya begini-begitu. Seolah-olah anak itulah tuan, dan si ibu menjadi hamba sahaya," jelas Ihsan.

Tanda-tanda lainnya adalah imraatus sibyaan (kekuasaan di tangan anak-anak). Itu bisa berarti bahwa penguasa di rumah tangga adalah anak-anak, bukan lagi orangtua. Atau, yang menjadi penguasa di masyarakat adalah orang yang berkarakter kekanak-kanakan.

Selain itu, maraknya pemutusan silaturahim antar sesama Muslim. Manusia masa kini rajin menggunakan telepon tetapi untuk urusan bisnis, bukan menelepon orangtua atau saudara. Alasannya sibuk, cari duit. Padahal kata Rasulullah, barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diperpanjang umurnya, maka bersilaturahimlah. "Lucu kan jadinya. Kita sibuk cari duit tetapi justeru memutus silaturahim," ujar muballigh yang setiap Senin ba'da Subuh membahas "Tafsir Fii Zhilaalil Qur'an" karya Sayyid Quthb, di RCTI.

Apa dan bagaimana huru-hara akhir zaman itu? Kapan akan terjadinya? Ihsan Tandjung menguraikan panjang lebar hasil bacaannya dari berbagai kitab kepada wartawan Majalah Hidayatullah, Pambudi Utomo, dan kontributor Nuim Hidayat. Selamat mencermati.

Melihat fenomena yang terjadi di tengah masyarakat sekarang ini, tampaknya tanda-tanda kiamat atau akhir zaman sudah terjadi semua ya? Belum semua. Sudah kira-kira 95 persen, jadi masih ada 5 persen yang belum terjadi.

Kapan akhir zaman itu tiba? Semenjak diutusnya Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi, Allah Subhaanahu wa ta'ala sudah menvonis bahwa ummat beliau adalah ummat akhir zaman. Jadi pengertian akhir zaman itu sudah sejak diutusnya Nabi Muhammad Sallallahu eAlaihi wa Sallam (Saw) yang merupakan Nabi terakhir. Kenyataan bahwa kita adalah ummat akhir zaman menunjukkan bahwa kita saat ini hidup di akhir zaman.

Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima. Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah masih hidup. Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan Ali. Ketiga, masa raja-raja menggigit (maalikan 'adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu eAnhu sampai runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924). Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator). Kelima, masa kembalinya sistem khilafah.

Saat ini kita hidup di masa yang mana? Sekarang masa penguasa diktator, dan sedang hot-hot-nya. Ummat Islam sedang kalah. Tetapi itu memang sudah sunatullah, bahwa ada kalanya menang, ada kalanya kalah. Kita pun harus optimis, akan tiba waktunya ummat Islam memperoleh kemenangan.

Kelak penguasa diktator itu bisa dikalahkan kaum Muslimin? Begitulah menurut hadits. Kita akan berperang melawan Yahudi, dan Yahudi akan hancur. Yahudi akan diburu sampai manapun, sampai-sampai pohon dan batu pun bicara, "Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang bersembunyi!" Kecuali pohon gharqad (semacam kaktus) yang merupakan pohon Yahudi. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.

Yang dimaksud Yahudi itu khusus di Israel atau juga termasuk di Amerika Serikat (AS)? Yang pasti Yahudi Israel. Kalaupun kemudian Yahudi-Amerika pindah ke Israel, wallahu alam. Dan Yahudi yang pindah ke Israel itu berarti menyatakan diri sebagai musuh ummat Islam.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan, sebelum akhir zaman tiba, kaum Muslimin akan berdamai dengan Bangsa Rum. Siapa yang dimaksud Rum itu? Saya cenderung menafsirkan Bangsa Rum adalah Eropa. Alasannya bersifat historis. Ummat Islam atau Bangsa Arab diapit oleh dua peradaban besar, yaitu peradaban Barat (Romawi) dan Timur (Persia). Peradaban Barat dipengaruhi oleh tadisi-tradisi ahli kitab (Yahudi maupun Nasrani). Timur dipengaruhi oleh kemusyrikan dan paganisme. Memang, sekarang ada perluasan akibat globalisasi. Pengertian Timur tidak lagi hanya Persia, tetapi juga China, India, dan lainnya. Mereka kategorinya bukan ahli kitab tetapi disebut al-Adyaan al-Ardhiyah atau agama-agama bumi yang banyak sekali dan didominasi paganisme.

Apakah sekarang perdamaian itu sudah berlangsung? Sekarang sedang berjalan, meski semu. Kenapa? Karena yang kini memimpin dunia bukan amiirul mu'miniin. Pemimpinnya adalah kalangan Rum, yang mengandalkan tradisi yang campur aduk dengan kebatilan sehingga muncul kezhaliman dan ketidakadilan. Jadi, perdamaian yang sekarang terjadi lebih tepat diartikan sebagai "kesepakatan untuk tidak berperang". Ini terjadi sejak berakhirnya penjajahan resmi oleh Bangsa Rum terhadap negeri-negeri kaum Muslimin.

Tampaknya ada kontradiksi. Kaum Muslimin berdamai dengan Bangsa Rum, tetapi saat ini Rum justru dekat dengan musuh abadi ummat Islam yaitu Yahudi? Bukan dekat, tetapi pengertian tentang Bangsa Rum sendiri memang sudah campur aduk. Ada Nasrani dan Yahudi-nya sehingga sering disebut Judeo-Christian civilization (peradaban Yahudi-Nasrani).

Ada pula hadits yang menyatakan, di akhir zaman, Iraq akan diboikot oleh Bangsa Rum. Itukah yang terjadi saat ini? Ya, sudah dan sedang berjalan.

Apa yang akan terjadi setelah itu? Kalau mau dirangkai secara kronologis, cukup sulit ya. Tetapi di antara tanda-tanda menjelang batas akhir tanda kecil adalah mengeringnya sungai Eufrat dan ditemukannya gunung emas di bawah sungai itu. Nanti akan berduyun-duyun pasukan dari berbagai bangsa untuk memperebutkan emas itu. Setiap seratus manusia datang, 99 di antaranya tewas karena berebut emas. Dan Rasulullah Saw melarang kaum Muslimin ikut dalam perebutan itu.

Apakah itu berupa serangan AS dan sekutu nya terhadap Iraq, seperti yang terjadi beberapa saat lalu? Kalau itu berebut minyak atau emas hitam.

Jadi kelak akan ditemukan emas dalam arti yang sebenarnya, bukan emas hitam? Saya meyakini itu memang emas yang sebenarnya. Isyarat Nabi tidak cuma bersifat maknawi tapi juga hakiki. Seperti isyarat akan munculnya Imam Mahdi, saya yakin itu bukan kiasan. Sosok Imam Mahdi memang ada. Begitu juga hadits tentang Dajjal. Dajjal adalah oknum atau person. Saat ini oknum Dajjal belum muncul, meskipun sistem dajjal sudah bisa kita rasakan.

Apa sistem dajjal itu? Sistem dajjal adalah sistem kepalsuan, seperti yang berlaku sekarang ini. Orang menyebutnya sebagai The New World Order (Tata Dunia Baru), meskipun kenyataannya malah tidak ada tatanan. Yang disebut pejuang hak asasi manusia justru mereka yang sebenarnya teroris. Sedangkan mereka yang dituduh teroris justru sebenarnya orang yang mulia di mata Allah Swt.

Apakah yang Anda maksud dengan sistem dajjal itu adalah tatanan kehidupan yang kini dikomandani oleh AS? Ya. Itu tercermin dalam lembaran uang satu dollar AS. Bagian depan uang itu bergambar Presiden AS pertama George Washington, bagian belakang bergambar piramid yang terpotong. Letak gambar piramid ada di belakang, sebagai isyarat bahwa di belakang AS itu ada kekuatan lain. Di atas piramid ada segitiga bergambar mata satu. Di atasnya ada tulisan annuit coeptis (semoga dia senang dengan proyek ini). "Dia" yang dimaksud adalah si Mata Satu. Di bawahnya ada tulisan novus ordo seclorum (tatanan dunia baru). Artinya, ummat seluruh dunia diharapkan masuk dalam proyek tatanan dunia baru dan menerima kepemimpinan si Mata Satu. Orang yang familier dengan hadits-hadits Rasulullah akan paham bahwa yang dimaksud si Mata Satu adalah Dajjal.

Kapan sosok Dajjal akan muncul? Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hal ini dijelaskan dalam se buah hadits shahih yang panjang, diriwayatkan oleh Muslim dari Fathimah binti Qais. Ada seorang pengembara Nasrani yang terdampar di sebuah pantai, ia turun dari kapalnya kemudian bertemu dengan binatang aneh. Binatang itu mengantarkannya ke sebuah biara.

Di biara ada seorang lelaki yang terpasung. Si terpasung langsung bertanya, "Apakah sungai Tiberia sudah mengering? Apakah sudah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai Nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri?" Pengembara Nasrani itu penasaran, kemudian dia menelusuri Jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia pun bertemu Muhammad Saw. Dia bertanya kepada Nabi, "Siapa orang yang dipasung itu?"

Nabi kemudian menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.

Kapan Imam Mahdi keluar? Menurut Rasulullah Saw, salah satu tandanya adalah meninggal atau terbunuhnya seorang khali fah. Namun kekhalifahan sekarang kan sudah tidak ada. Menurut saya, khalifah yang dimaksud itu adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam" asal Mesir, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang betul itu, berarti sudah dekat.

Anda setuju dengan pendapat itu? Tidak setuju sepenuhnya. Saya look and see aja. Tetapi saya yakin bahwa hadits yang menyatakan wafatnya khalifah itu memang benar. Menurut hadits itu, kelak Al-Mahdi akan muncul lalu dibaiat oleh sekelompok pemuda di Ka'bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi pasukan itu akan dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah Swt, kecuali dua orang saja.

Keduanya sengaja diselamatkan agar bisa menceritakan kepada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mu'min yang paham hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk berbaiat.

Bagaimana jika dihubungkan dengan umur ummat Islam? Menurut Muhammad Amin Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur ummat Yahudi, Kristen, ummat Islam, diisyaratkan umur ummat Islam itu 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah, jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Muhammad ketika di Makkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal kira-kira 63 tahun.

Nah, kalau masa kekhalifahan di akhir zaman --yang menurut hadits akan berlangsung 40 tahun-- terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini. Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin berada di bawah komando Imam Mahdi.

Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya bintang berekor atau komet. Menurut yang saya dengar dari para astronom, komet akan muncul tahun 2022. Jadi kalau pada saat itu muncul Imam Mahdi, sebuah perhitungan yang sangat mungkin. Bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat daripada itu.

Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu? Menurut Rasulullah Saw, namanya seperti nama Rasulullah dan ayahnya pun sama dengan ayah Rasulullah. Ia juga disebut-sebut ngomongnya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti ia gagap, wallahu a'lam.

Saat muncul, Imam Mahdi berusia berapa? Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertama kali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar.

Kalau begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya? Ya, sudah ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan. Kalau sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, karena memang ia fenomena yang akan muncul mendadak.

Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi? Tidak bisa. Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 pemuda di Kabah. Jumlah itu sama dengan pasukan Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yang mengaku-aku Imam Mahdi, itu omong kosong.

Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam? Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan dalam rangka meruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order (Tatanan Dunia Kelak).

Peperangan apa saja itu? Ada empat perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslimin menang. Kedua, perang melawan penguasa zhalim Persia, juga menang. Ketiga, pe rang melawan Rum atau Eropa, juga menang. Terakhir perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi.

Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat, yaitu Isa eAlaihissallam (As) turun di Menara Putih, masjid sebelah timur Damaskus.

Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak, "Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi ma'mum."

Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi yang dipimpin Dajjal.

Perang ini terjadi dimana? Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis. Menurut hadits, ketik a melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal "mengkerut" lalu berusaha kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa sampai akhirnya terbunuh di pintu Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul Maqdis. Dajjal tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu mengangkat tinggi-tinggi tombak itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal dan menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.

Kekhalifahan nanti pusatnya dimana? Pusatnya di Baitul Maqdis.

Setelah umur ummat Islam berakhir, apa yang terjadi kemudian? Menurut hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana. Pada masa itu tetap ada orang kafir, sampai pada masa tertentu Allah Swt mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam. Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji zarah, akan menghirup udara itu dan meninggal dengan damai. Ya sudah, selesai. Berakhi rlah umur ummat Islam.

Di dunia tinggal ummat yang kafir 24 karat. Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar biasa, karena tidak ada lagi amar ma'ruf nahiy munkar. Nabi menggambarkan, saat itu manusia tak akan malu-malu bersenggama seperti keledai di jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang mengerikan. Alhamdulillah, ummat Islam tidak akan mengalami fase penghancuran yang amat mengerikan itu.

Tidak banyak ulama atau ustadz yang concern bicara tentang tema akhir zaman. Ihsan Tandjung pun menyadari hal itu. Bahkan ia kerap mendengar celoteh masyarakat, yang mengungkapkan ketidaksukaannya kepada muballigh yang bicara tentang akhir zaman, syurga, dan neraka. "Masyarakat kita menganggap kehidupan akhir zaman sebagai hal yang tidak penting," Ihsan menyimpulkan.

Meski begitu, Ihsan tetap percaya diri untuk terus maju. Imam Mahdi, Dajjal, Armageddon, kiamat, adalah kosakata yang kerap meluncur dari bibirnya ketika ceramah. "M asyarakat harus terus diingatkan," alasannya.

Ihsan juga terus mengingatkan agar kaum Muslimin waspada terhadap fitnah kaum Yahudi yang mengepung dari segala penjuru. "Dunia saat ini memang sangat tidak ramah terhadap nilai-nilai keimanan," ujarnya sewaktu ceramah di sebuah instansi pemerintah di Jakarta.

Konflik kaum Muslimin dengan Yahudi memang sudah sunnatullah. Ihsan menyebutnya sebagai sunnah at-tadafu' al-insany (ketentuan Ilahi berupa pergolakan antarmanusia). "Konflik antara ummat Islam dan Yahudi adalah konflik hakiki," kata penulis buku "Pertarungan Abadi" ini.

Selain tema-tema memahami zaman, Ihsan juga rajin menyerukan digalangnya ukhuwwah antar harakah Islam. Menurutnya, jika kita menghayati desain besar Allah untuk mengakhiri zaman ini, maka berbagai friksi dan ketegangan yang terjadi di antara gerakan Islam menjadi kurang relevan. "Kita harus semakin rajin merapatkan barisan, seperti pada shalat berjama'ah," katanya.

Menurut Anda, kenapa tema tentang akhir zaman kurang disukai oleh masyarakat? Tidak aneh, sebab itu sudah diisyaratkan Nabi sejak berabad-abad yang lalu. Kata Rasulullah Saw, "Dajjal tidak akan muncul sebelum ummat manusia lupa membicarakan Dajjal dan imam-imam di mimbar pun tidak menerangkan lagi tentang Dajjal."

Rasulullah juga sudah menganjurkan agar kita berdoa usai membaca tahiyat akhir di setiap shalat, seperti diriwayatkan Imam Bukhari. Isi doa itu adalah permohonan agar kita terhindar dari fitnah jahanam, fitnah dunia, dan fitnah Dajjal. Sayang, ummat Islam sering mengabaika n masalah ini.

Kenapa Anda concern bicara tentang tema ini? Huru-hara akhir zaman itu sudah sangat dekat. Ummat harus diingatkan. Kalau tidak, saya khawatir mereka tidak sanggup mengantisipasi huru-hara atau munculnya Imam Mahdi itu. Misalnya, bila nanti Imam Mahdi muncul, mereka tidak bergabung tetapi malah mencaci maki. Bisa saja nanti CNN akan memberitakan bahwa Imam Mahdi itu seorang teroris. Kalau kita ikut-ikutan, kan repot.

Selama ini, tema akhir zaman biasanya cuma menjadi serpihan-serpihan lepas dari tema yang lain. Padahal Nabi telah menjelaskan kepada kita akan adanya grand design dari Allah. Mestinya ummat berlomba-lomba untuk menyesuaikan diri dengan grand design itu, yang pasti akan tetap berjalan terlepas apakah kita setuju atau tidak.

Kita jangan cuma mengandalkan otak sendiri dalam merancang perjuangan. Kekalahan ummat Islam saat ini sudah amat parah, bagaimana otak kita akan mengalahkan musuh? Kalau kita di suruh membuat pesawat F-16, belum tentu dalam waktu 100 tahun bisa. Tentu saja kita tidak boleh menjadi fatalis. Kita harus berbuat semaksimal mungkin. Dan ada satu momentum yang harus diantisipasi. Begitu momentum itu datang, namun kita tolak, maka berarti kita kehilangan peluang untuk menjemput kemenangan. Kita harus terlibat di dalamnya.

Ada sebagian orang berpendapat, hadits-hadits tentang akhir zaman itu derajatnya tidak sampai mutawatir. Bagaimana menurut Anda? Saya ini bukan ahli hadits ya. Tetapi tanda-tanda akhir zaman yang ditulis para ulama rasa-rasanya tidak pernah luput membahas tentang Imam Mahdi.

Apa yang seharusnya dilakukan ulama, berkaitan dengan huru-hara akhir zaman? Mestinya para ulama banyak berbicara tentang ini, harus bisa menjadi sumber ilmu bagi kita. Anehnya, justru orang yang menulis buku-buku akhir zaman berasal dari orang teknik. Misalnya Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam", berlatar belakang insinyur. Belakangan ia baru menempuh S-2 di Fakultas Da'wah Universitas Al-Azhar, Kairo. Bukunya itu betul-betul spektakuler dan menjadi best-seller.

Kenapa bukan ulama yang menulis itu? Jangan-jangan ini sebuah isyarat bahwa kelak ketika Imam Mahdi datang, beberapa ulama akan menolak sebagaimana pendeta-pendeta Yahudi-Nasrani menolak Nabi Muhammad. Tidak mustahil pula ada aktivis harakah yang akan menolak kedatangan Imam Mahdi itu. Dan sebaliknya, orang Islam yang saat ini masih bergelimang kemaksiatan tidak mustahil bisa menjadi prajurit-prajurit yang bergabung dalam barisan Imam Mahdi. Beragama itu bukan urusan ilmu semata, tapi juga amal.

Anda pernah mendiskusikan dengan para ulama tentang kekhawatiran di atas? Secara formal belum.

Anda berencana melakukannya suatu saat? Pasti. Tapi tunggu dulu lah, sebab sebagian mereka sekarang sedang sibuk menyongsong 2004 (sambil tersenyum). Nanti kalau suasananya sudah adem.

Dengan tema ceramah futuristik tentang akhir zaman, apakah pernah ada orang yang menilai Anda sebagai ustadz yang suka menjadi pengkhayal? Alhamdulillah belum ada. Tetapi banyak yang bertanya, misalnya tentang kemunculan Isa Al-Masih. Bukankah ini bertentangan dengan dalil Al-Quran yang menyatakan bahwa Muhammad adalah Nabi terakhir? Tidak, karena Isa As nanti datang tidak menjadi Nabi yang membawa kitab baru. Ia menyempurnakan tugas yang belum sempat dikerjakan dulu, yaitu mengajak kembali ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) untuk masuk Islam.

Ada pula sunnah yang belum dikerjakan Isa As, yaitu menikah. Padahal beliau kan pengikut syariat Muhammad. Ada beberapa hadits shahih yang berisi tentang Isa as akan menikah.

Isa As akan turun dalam usia 33 tahun, persis seperti usia ketika dia dulu diangkat Allah Swt ribuan tahun lalu. Ibarat tape recorder, Isa as sekarang ini sedang "pause", nanti turun akan "play" lagi. Kelak, menurut hadits, Isa As akan wafat dan dimakamkan di dekat pemakaman Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar di Masjid Nabawi. Saat ini tempat itu masih kosong, dan memang disediakan untuk Nabi Isa As.

Ihsan Tandjung dilahirkan di Kualalumpur (Malaysia), 24 Agustus 1961. Masa kecil sampai remaja bungsu dari lima bersaudara ini banyak dihabiskan di luar negeri. Maklum, ayahnya, Zainal Arifin Tandjung (almarhum) adalah seorang diplomat. Ibunya, Zulhana Nasution. Keluarga diplomat ini baru bisa tinggal tetap di Jakarta setelah sang kepala keluarga pensiun. Saat itu Ihsan duduk di bangku SMA. Lulus sekolah lanjutan atas, Ihsan melanjutkan kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Selama di kampus, pria ramah ini banyak terlibat dalam kegiatan keruhanian. Namun, karena semakin gelisah berhadapan dengan ilmu psikologi yang sudah banyak dipengaruhi pemikiran sekuler dan atheis, Ihsan berhenti kuliah. Ia menekuni bahasa Inggris di universitas yang sama, dan bahasa Arab di LIPIA, Jakarta.

Pada tahun 1984, Ihsan kerap mengisi pembinaan ruhani pelajar SMA di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sejak itulah ia terbiasa tampil di atas mimbar. Bahkan kemudian Ihsan sering diundang ceramah ke luar negeri.

Saat ini wajahnya kerap menghiasi layar televisi. Bagi pelanggan Al-Quran Seluler via telepon genggam, suaranya tentu tak asing lagi. Sebuah situs berita di internet bernama Eramuslim juga memintanya menjadi konsultan keluarga. "Yang ini lebih banyak ditangani istri saya," kata suami Siti Aisyah Nurmi Bachtiar ini.

Kini jadwal ceramahnya semakin padat. Tak jarang, dia sudah harus meninggalkan rumah sebelum Shubuh untuk mengisi ceramah. Bulan Ramadhan mendatang, jadualnya sudah full. Ketika Hidayatullah mewawancarainya, Ihsan secara berurutan dalam sehari harus mengisi pengajian di tiga tempat yang berbeda. Di sela-sela acara itu, Ihsan menyempatkan pulang sejenak untuk "menyapa" keluarganya. Baru kemudian berangkat ceramah lagi.

Ihsan Tandjung tinggal di Kelapa Dua, Depok (Jawa Barat), bersama istri dan sembilan anak yang sangat dicintai dan mencintainya.

Jadwal ceramah Anda cukup padat. Apakah tidak pernah merasa letih untuk berda'wah? Kalau letih fisik ya jelas dong. Tetapi letih dalam arti mental, alhamdulillah tidak. Bagi saya, da'wah adalah kegiatan yang sudah melekat dalam hidup.

Apa resepnya agar tetap bersemangat di jalan da'wah? Terus membuka mata dan telinga. Akan tampak jelas di depan saya, kondisi masyarakat sangat memprihatinkan. Itu membuat saya berpikir, ternyata da'wah kita ini belum apa-apa. Malah saat ini aktivis da'wah dituduh menjadi teroris.

Anda juga aktif berda'wah di luar negeri. Punya pengalaman yang mengesankan? Banyak. Orang-orang Islam di luar negeri ramah-ramah. Saya pernah bertemu orang Turki di sebuah masjid di Jerman. Ketika dia tahu bahwa saya orang Indonesia, dia langsung mengajak saya ke sebuah ruangan. Dia menunjukkan peta wilayah kekhalifahan Turki Utsmany yang membentang dari Maroko (Afrika) sampai Maluku (Indonesia). "Inilah wilayah kita, tapi dulu," begitu katanya.

Ketika di Arizona (AS), saya ketemu dengan seorang pemuda yang mengaku lahir di Palestina. Saya memperkenalkan diri dengan nama panggilan di rumah, yaitu Abu Izzuddin. Karena salah satu anak saya bernama Izzuddin Al-Qassam. Dia langsung memeluk saya, erat sekali. "Ketika Anda menyebut nama salah seorang tokoh pejuang yang betul-betul membela Palestina, saya jadi yakin bahwa orang seperti Anda inilah yang akan ikut membebaskan Palestina," katanya.

Ada pengalaman yang tidak menyenangkan? Ada, masih di AS, sekitar tahun 1994. Saya diundang ceramah di Islamic Centre oleh orang Malaysia di sana. Dia berkata, "Maaf Ustadz, yang dengerin ceramah cuma orang Indonesia." "Kenapa?" saya tanya. "Kalau kita mengadakan acara pengajian terbuka, Muslim dari berbagai negara pasti datang kecuali dari I ndonesia. Kalau ustadznya dari Indonesia dan undangannya dikhususkan untuk orang Indonesia, insya Allah mereka akan datang." Kenapa bisa begitu? Dia menjawab, "Karena orang Indonesia jarang ke masjid."

Rupanya, orang Indonesia kalau kumpul ya sesama orang Indonesia saja. Itupun tidak di masjid. Menurut pandangan teman Malaysia itu, orang Indonesia di luar negeri seperti katak dalam tempurung. Ini fenomena yang memang sering saya jumpai. Kalau kita ke Islamic Centre atau masjid, kita akan mudah menjumpai kaum Muslimin dari Arab, Mesir, Pakistan, Bangladesh, tetapi jarang menemui orang Indonesia. Ini sekaligus kritik kepada para da'i, termasuk saya. Kita harus lebih gencar menyerukan kepada orang Indonesia ini agar gemar shalat di masjid.*