Ad-Dabbah (binatang bumi)

Posted on 19.11 by Shodiq Fajar Masruri

Ad-Dabbah (Binatang Bumi)

Di antara tanda Kiamat kubro –setelah pintu taubat ditutup dengan terbitnya matahari dari barat– adalah keluarnya binatang bumi yang lain dari biasanya, di mana ia bisa berbicara kepada manusia dan memilah-milah mana mukmin dan mana kafir untuk melengkapi maksud ditutupnya pintu taubat. Munculnya tanda ini sama dengan tanda-tanda yang lain berdasar kepada al-Qur’an dan sunnah.

Firman Allah, “Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82).

Muslim, Abu Dawud dan at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Zur’ah berkata, Ada tiga orang kaum muslimin yang duduk di sisi Marwan bin al-Hakam, mereka mendengarnya –sementara dia menyinggung tanda-tanda Kiamat– menyatakan bahwa Dajjal adalah tanda pertama yang muncul. Maka Abdullah bin Amru berkata, “Marwan tidak mengucapkan apa-apa, saya telah menghafal suatu hadits dari Rasulullah saw yang tidak aku lupakan sesudah aku mendengarnya dari beliau, beliau bersabda, ‘Tanda yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat dan munculnya binatang bumi kepada manusia di waktu Dhuha. Apa pun dari keduanya mendahului yang lain maka yang lain menyusul tidak lama kemudian’.”


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ سِتًّا الدَّجَّالَ، وَالدُّخَانَ، وَدَابَّةَ الأَرْضِ، وَطُلُوْعَ الشَمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَأَمْرَ العَامَّة، وَخُوَيِّصَةَ أَحَدِكُمْ.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Bersegeralah berbuat baik sebelum datangnya enam perkara: Dajjal, dukhan, binatang bumi, terbitnya matahari dari barat, Kiamat dan kematian salah seorang dari kalian.” (HR. Muslim)
materi referensi:
Dari Hudzaefah bin Usaid Al-Ghifari berkata, Rasulullah saw melewati kami, sementara kami sedang berbincang-bincang. Beliau bertanya, “Apa yang kalian perbincangkan?” Kami menjawab, “Kiamat.” Beliau bersabda, “Kiamat tidak datang sehingga kalian melihat sepuluh tanda sebelumnya: dukhan, Dajjal, binatang bumi, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga pembenaman: pembenaman di timur, pembenaman di barat dan pembenaman di jazirah Arab, dan yang terakhir adalah api yang menggiring manusia ke padang Mahsyar.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi).

Sifat Binatang Ini

Di antara sifat binatang yang dijadikan oleh Allah sebagai salah satu tanda Kiamat adalah bentuk dan perbuatannya yang lain dari biasanya, ia bisa berbicara dan berdialog dengan manusia dan dia memberi cap iman atau kufur kepada mereka.

Sebagaimana keterangan yang ada di dalam hadits Abu Umamah bahwa Rasulullah bersabda, “Binatang bumi itu keluar maka ia memberi cap kepada manusia di wajah mereka. Kemudian jumlah mereka meningkat sehingga seseorang membeli onta dia ditanya, ‘Dari siapa kamu membeli onta itu?’ Dia menjawab, ‘Dari salah seorang yang dicap wajahnya…’.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah nomor 322).

Keterangann lebih dari ini tentang sifat-sifat dan ciri-ciri binatang ini maka ia hanyalah perkakataan orang-orang tertentu yang perlu dibuktikan dengan hadits yang shahih dari Rasulullah saw, jika tidak maka cukuplah hadits shahih sebagai pemberi keterangan, selebihnya wallahu a'lam.

Binatang apakah ini? Banyak sekali pendapat tentangnya di mana satu sama lainnya saling berselisih. Para pengikut hawa nafsu berusaha membelokkan nash ke arah yang sesuai dengan akidah dan hawa nafsu mereka, maka ada yang mengatakan bahwa binatang ini adalah Ali bin Abu Thalib, bahwa dia akan kembali ke dunia dengan sifatnya. Ada yang mengatakan ia adalah ular yang berada di sumur Makkah. Ada yang mengatakan ia adalah Jassasah yang ada di laut Qalzam. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah anak onta Nabi Shalih, ketika induknya dibunuh ia kabur kemudian ada batu yang terbuka lalu dia masuk ke dalamnya, kemudian ia kembali tertutup maka anak onta ini berada di situ sampai akhirnya ia keluar dalam bentuk binatang ini. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah bibit penyakit. Dan masih banyak lagi pendapat-pendapat lain tetapi semua itu tidak berdasar kepada sandaran yang shahih bahkan tidak pula dhaif.

Syaikh Ahmad Muhammad Syakir dalam tahqiq Musnad Imam Ahmad berkata, “Ayat Al-Qur’an secara jelas mengatakan dengan bahasa Arab bahwa ia adalah “دابة ”, dan artinya jelas dan dikenal dalam bahasa Arab, tidak diperlukan ta’wil. Hadits telah menjelaskan perbuatannya. Dan banyak sekali hadits-hadits baik yang shahih atau lainnya yang menyatakan datangnya tanda Kiamat ini (binatang bumi) dan bahwa ia keluar di akhir zaman. Dan terdapat atsar-atsar yang menjelaskan sifatnya tetapi ia tidak dinisbatkan kepada Rasulullah saw sebagai penyampai dari Tuhannya dan penjelas bagi ayat-ayat kitabNya, maka tidak apa-apa apabila kita meninggalkannya. Silakan melihat –sebagai contoh– Tafsir Ibnu Katsir (6/305-310).

Akan tetapi sebagian orang di zaman ini yang menisbatkan diri mereka kepada Islam, di mana ucapan yang mungkar dan akal yang rusak menguasai mereka, mereka tidak ingin beriman kepada perkara ghaib, mereka hanya mau beriman kepada sesuatu yang riil yang telah digariskan oleh guru dan teladan mereka dari kalangan Eropa penyembah berhala, para pengikut madzhab permisif, yang membuang segala agama dan akhlak, mereka ini tidak bisa beriman kepada apa yang kita imani, mereka juga tidak bisa mengingkari secara jelas maka mereka kehilangan kontrol, kebingungan dan berpura-pura. Selanjutnya mereka menta’wilkannya, membelokkan ucapan dari makna asli yang sebenarnya berdasarkan bahasa Arab, mereka merubahnya sebagai rumus (teka-teki), hal itu karena pengingkaran yang bercokol di dalam jiwa mereka.

Lebih dari itu sebagian dari mereka menukil ta’wil dari seorang dari India yang dikenal dari kelompok yang menisbatkan dirinya kepada Islam, padahal ia adalah musuh utama Islam dan kaki-tangan para penjajah, musuh-musuh Islam. Lihatlah orang-orang seperti ini, dari sumber manakah mereka berkoar-koar? Dan berpijak kepada apa mereka bertindak? Neraka mana lagi yang mereka masuki? Semua itu karena mereka tidak meyakini ayat-ayat Allah.”

Apa itu Dajjal

Posted on 19.10 by Shodiq Fajar Masruri


Al-Dajjal (Arab: الدّجّال, al-dajjāl) ("Pembohong/penyamar") adalah satu bentuk jahat dalam eshatologi Islam, yang akan muncul sebelum Yawm al-Qiyamah (Hari Kebangkitan Semula). Dia seakan sama kepada Antichrist dalam Kristian.

"Dajjal" adalah kata Arab lazim, digunakan dalam kata "nabi palsu". Tetapi "Al-Dajjal", dengan rencana pasti, merujuk kepada "Si Penyamar", satu pembohong spesifik akhir-masa. Ia adalah layak untuk nota yakni istilah Al-Masih Ad-Dajjal (Bahasa Arab untuk "Si Masih Palsu") adalah terjemahan berkait dari istilah Syriak "Meshiha Deghala", dimana telah menjadi kosa kata lazim dari Timur Tengah selama lebih 400 tahun sebelum Al-Qur'an via Peshitta (dimana menggunakan istilah ini sebalik dari Greek "antichristos").

Sifat-sifat

Dajjal tidak disebut dalam Al-Qur'an, tetapi pelbagai hadith Sunah menghuraikan sifat-sifat ad-Dajjal, seperti berikut (dimana lazimnya dipercayai oleh Muslim):
Dia (Dajjal) adalah seorang pemuda yang rambutnya keriting, matanya menyembul keluar, menurut Rasulullah SAW seperti Abdul Uzza bin Qathan. "Hendaknya diantara kamu bertemu dengannya,hendaklah membaca permulaan surat Al-Kahfi"(Sabda Rasulullah SAW). Sesungguhnya ia keluar dari jalan antara Syam dan Irak kemudian merusak kanan kirinya.
Dia akan fizikalnya berbentuk cacat, dan akan buta pada mata kirinya. Mata kanannya akan berkini tetapi ia akan jadi gelap (hitam). Dalam sebilangan hadith dia dirujuk sebagai satu-mata. Dia akan menunggang keldai putih dimana setiap langkah akan dibentang sebatu, akan makan api dan menghembus asap, terbang atas tanah dan menyeberang laut.
Dia akan menipu para iman, mengajar mereka yakni Syurga ialah Neraka dan sebaliknya.
Huruf Arab "Kaf" "Faa" "Raa" (kafir, bermakna "kufur") akan muncul pada dahinya dan akan dibaca oleh Muslim sebenar samada mereka boleh baca ataupun tidak.
Dia boleh melihat dan mendengar pelbagai benda di banyak tempat pada masa yang sama.
Dia mempunyai kuasa untuk mengelirukan manusia.
Dia akan cuba meletakkan manusia pada takhta Tuhan.
Suatu hari pada musim kemarau, dia bakal menanya; adakah kau mahu api atau air? Jika anda memilih air itu bermakna yang anda minta adalah api, manakala jika anda minta api yang diberikan ialah air.
Dia akan mendakwa diri sebagai Tuhan dan akan menipu manusia dalam berfikir yakni dia telah bangun dari kematian. Salah satu orang khusus akan dia bunuh dan kemudian dia akan kini menghidupkan dia, sesudah itu Allah akan menghidupkan dia. Dia takkan mempunyai kuasa ini lagi. Pada sumber lain (menurut kepada siri Akhirat oleh Anwar al-Awlaki), seorang lelaki beriman akan datang dari Madinah terus ke Dajjal, berdiri pada atas Uhud, dan dengan beraninya mendakwa Dajjal adalah Dajjal. Dajjal kemudian akan menyoalnya: "Adakah anda akan percayakan saya (yakni sayalah tuhan) jika saya bunuh anda dan kemudian menghidupkan anda?". Dajjal akan melakukan sedemikian dan selepas penghidupannya lelaki beriman akan berkata bahawa dia semakin tidak percayakan kepada ketuhanan Dajjal.
Sesiapa yang menolak dan enggan percaya dengannya akan menderita kemarau dan kebuluran manakala sesiapa yang menerimanya akan hidup dalam kehidupan senang.
Sesetengah tradisi Islam mengaitkan yakni dia akan muncul pada Isfahan, dan dia akan membawa Yahudi Isfahan dan ramai bekas Muslim dan bekas Kristian menyokongnya.
Dia tidak berupaya memasuki Makkah atau Madinah
Imam Mahdi akan menentangnya dengan nama Islam.
Dia akan dibunuh oleh Nabi Isa a.s. (Jesus) dekat pagar Ludd, di mana Israel terdapat kini.

Perlindungan dari Dajjal

Nabi Muhammad s.a.w. mengingatkan para pengikutnya untuk membaca sepuluh ayat dari Surah Al-Kahfi sebagai perlindungan dari Dajjal. Baginda juga mengingatkan para pengikutnya untuk berdoa, "Ya Allah! Aku berlindung dengan-Mu dari musibah Dajjal." Baginda juga menyatakan terdapat tiada musibah yang lebih hebat daripada Dajjal sejak penciptaan Nabi Adam a.s. hingga Hari Kebangkitan